
Gejala Penyakit Sipilis : Sipilis atau raja singa termasuk penyakit menular seksual yang mudah ditularkan. Penyakit ini biasanya menular melalui hubungan seksual dan terjadi pada orang yang sering berganti pasangan. Penyakit sifilis disebabkan oleh bakteri treponema pallidum. Seorang wanita yang tidak pernah berganti pasangan bisa saja tertular sipilis jika pasangannya menderita sipilis Penyakit sipilis pada wanita biasanya menunjukkan gejala yang hampir sama seperti sipilis pada pria.
Gejala Sipilis Pada Wanita
Sipilis pada wanita berkembang secara bertahap dan memiliki gejala yang bervariasi di setiap tahap. Selain itu gejala antar tahapan mungkin saling tumpah tindih dan tidak urut. Berikut ini adalah beberapa gejala penyakit sipilis pada wanita
- Muncul sariawan kemerahan (sipilis infeksi awal)
- Timbul ruam kemerahan di kulit (sifilis sekunder)
- Tidak menunjukkan gejala fisik tetapi bakteri sudah menginfeksi organ dalam (sipilis laten). Gejala ini muncul setelah 1 tahun atau dalam waktu 5 – 20 tahun. Gejalanya bisa berupa stroke, jantung, meningitis, demensia, kehilangan penglihatan secara bertahap, dll
Penyakit Sipilis Pada Ibu Hamil
Jika ibu hamil mengalami sifilis, infeksi ini dapat menular ke anaknya yang masih di dalam kandungan maupun saat persalinan. Jenis sifilis ini juga sering disebut dengan sifilis kongenital atau sifilis bawaan. Kondisi ini kadang menyebabkan masalah komplikasi serius pada kehamilan seperti kematian janin di dalam kandungan, keguguran, atau kematian bayi setelah dilahirkan.
Jika bayi berhasil selamat, bayi dengan sifilis kongenital biasanya tidak mengalami gejala tertentu. Tetapi beberapa bayi diketahui mengalami ruam di telapak kaki atau telapak tangan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Kondisi sifilis kongenital dapat menyebabkan komplikasi seperti
- Kelainan bentuk gigi
- Batang hidung rata
- Anemia berat
- Meningitis
- Pertumbuhan tulang abnormal
- Gangguan saraf (buta atau tuli)

Kapan Sebaiknya Memeriksakan Diri?
Seseorang yang sering bergonta ganti pasangan saat berhubungan seks dan tidak menggunakan kondom wajib melakukan pemeriksaan sifilis secara rutin misalnya 3 bulan sekali. Pemeriksaan ini juga diperlukan untuk wanita hamil karena sipilis berbahaya untuk bayi dalam kandungan. Dokter kandungan biasanya akan melakukan screening sipilis sekitar minggu ke-8 sampai minggu ke-12 kehamilan. Biasanya pemeriksaan ini diulangi lagi di trimester berikutnya.
Jika terdapat ruam atau luka, khususnya di area selakangan atau ada cairan yang tidak biasa, maka disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter. Pemeriksaan tersebut bertujuan agar penyebab tersebut dapat segera diketahui dan mendapatkan penanganan yang tepat. Hal ini juga wajib dilakukan bagi yang memiliki pasangan dengan penyakit sipilis. Walaupun tidak merasakan gejala penyakit sipilis pada wanita, pemeriksaan tersebut bertujuan untuk mencegah penyakit tersebut berkembang menjadi parah.